5.8.10
Ilmu Allah Swt sangatlah Luas sekali bahkan tak terbatas. Di dalam Ke Maha Luasan Ilmu-Nya itu meliputi segala macam sifat2, apakah itu yang baik2 maupun yang buruk2, juga meliputi yang “Alami” dan “Ilmiah”. Tinggal bagaimana manusianya mengambil pelajaran dan hikmah dari apa2 yang telah di sediakan Allah Swt dari pada Ilmu-Nya yang Maha Luas tadi.
Jika kita semuanya mau menyadari…, bahwa sesuatu yang Alami dan sesuatu yang Ilmiah itu adalah bagaikan dua kekuatan yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Ibarat dua tangan, yaitu Tangan Kiri dan Tangan Kanan yang kedua2nya punya peranan masing2 dan memiliki kedudukan masing2. Akan tetapi walau kedua2nya berbeda dari segi peranan dan kedudukan tentunya jika ia bekerjasama dalam hal Kebaikan maka akan terjalinlah suatu keharmonisan dalam hidup.
Tetapi jika masing2 diri hanya melihat peranan dan kedudukan di dirinya semata tanpa melihat saudaranya yang lain, begitu pula sebaliknya. Maka tak ubahnya ia itu ibarat Manusia yang hanya memiliki Satu tangan. Ada yang memiliki hanya tangan kanan saja dan ada pula yang hanya memiliki tangan kiri saja. Apakah itu yang dikatakan SEMPURNA?
Kesempurnaan itu bukanlah terletak pada kedirian/ke EGO an/Hawa Nafsu. Karena kedirian/ke EGO an/Hawa Nafsu itu membawa perselisihan, perdebatan, pertengkaran, permusuhan, sumpah serapah, kutuk mengutuk, hujat menghujat, caci mencaci, cela mencela, prasangka buruk, merasa diri yang paling benar, yang paling sampai dll….dll…dll… dan pada akhirnya akan timbul Fitnah memfitnah.
Apakah seperti itu para Arifbillah…..???
Apakah seperti itu para Pencinta Allah…..???
Apakah seperti itu para Kekasih Allah…..???
“Kebenaran yang Hakiki”(Allah Swt) itu adalah Maha segala Maha, walaupun “DIA” pantas untuk sombong karena Maha segala Maha tetapi pada kenyataanya “DIA” tidaklah sombong bahkan Maha Rahman dan Maha Rahim. Buktinya…. Insan yang lemah tiada daya dan tiada upaya yang fitrahnya di dalam ke Dho’if an senantiasa selalu di perhatikan. Dari pagi sampai pagi lagi, dari buka mata sampai tutup mata… 24 jam sehari semalam selalu mengalir Berkat, Rahmat dan Nikmat-Nya kepada Insan walau insan itu menyadarinya ataupun tidak.
Lalu bagaimanakah mereka2 yang telah merasa kenal dengan Allah…???
Banyak di antara mereka yang lupa akan fitrah dirinya, sehingga “KESADARAN” telah di kendalikan oleh “PERASAAN”, Ya…. “PERASAAN”. Perasaan telah menguasai Kesadaran dirinya sehingga membuat dirinya merasa paling sempurna, merasa paling berilmu, merasa paling tinggi, merasa paling hebat, merasa paling kenal, merasa paling sampai, paling…. paling…paling. 1000 kali paling… …..Waaaaaaaahhh!!!!!.
Saudaraku….. semuanya.
Sungguh!, Letak kesempurnaan itu hanya ada pada Allah Swt yang di sebut pula dengan “KEBENARAN HAKIKI”. Jika seseorang berjalan menuju kepada-Nya dengan menyadari ke Fitrahan dirinya dengan menyadari Sesadar-sadarnya bahwa dirinya itu “Laa Haw Laa Wa Laa Quwwata Illaa Billah”(Tiada daya dan tiada upaya melainkan Qudrat Iradat Allah semata dari buka mata sampai tutup mata kembali, 24 jam sehari semalam di dalam gerak dan diamnya, maka merekalah yang akan masuk dalam Pemeliharaan Allah Swt. Dan akan di tuntun oleh Allah kepada jalan2 kebaikan yang membawa Rahmat Kasih dan Sayang.
Tetapi apabila Kedirian/ke EGO an/Hawa Nafsu yang mengendalikan dirinya dari buka mata sampai tutup mata kembali, 24 jam sehari semalam di dalam gerak dan diamnya, maka merekalah yang akan masuk di dalam perangkap “Iblis/Syaitan yang membuat perasaan was2, sangka2, perasaan gelisah, perasaan bingung, perasaan gundah, perasaan resah, perasaan takut dll. Dan akan dituntunlah ia oleh Perasaan itu kepada jalan2 keburukan yang membawa Laknat, Benci, dan Tak mau tersaingi.
Tetapi bagaimana dengan mereka yang telah mengenal akan Allah tetapi masih saja kedirian/ke EGO an/Hawa Nafsu yang mengendalikan dirinya, yang berbuahkan…… Laknat, Benci, dan Tak Mau Tersaingi…?
Berarti mereka itu mengenal akan Allah hanya masih di tataran TEORI belaka, belum lagi masuk kepada “KESADARAN”, walau mengakunya telah sampai, walau mengakunya telah sempurna ilmu, walau mengakunya telah dituruni Laduni, Walau mengakunya telah MANUNGGALING KAWLA GUSTI. Jika masih kedirian/ke EGO an/Hawa Nafsu yang mengendalikan dirinya, maka apa2 yang di aku2i nya hanyalah TEORI!…. ya… TEORI!
Saudara2ku semuanya……
Marilah kita kembali kepada KESADARAN yang ada pada diri kita masing2. Tanyakan pada diri kita….dan Renungilah.
Apakah saya masih di kendalikan oleh kedirian/ke EGO an/Hawa Nafsu ataukah tidak…???
Tanyakanlah…. Tanyakanlah…. Tanyakanlah….
Pesan ini lebih utama untuk diri saya pribadi, dan juga untuk kita semuanya yang berada di jalan Ma’rifatullah. Agar benar2 kita berada pada jalan Ma’rifatullah yang sesuai dengan yang dijalani para Ambiya wal Mursalin, Wali2 Allah dan para Arifbillah yang Ikhsan.
Salam Cinta Damai Kasih dan Sayang di dalam Rahmat dan Ridho Allah swt.
Pengembara Jiwa yang masih di dalam perjalanan dan masih di dalam belajar

INDAHNYA MALAM PERTAMA●●●●>>>

Satu hal sebagai bahan renungan Kita…
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu…mempelai sangat dimanjakan
Mandipun…harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka….
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu…
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang – lubang itupun ditutupi kapas putih…
Itulah sosok Kita….
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu …jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita…
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah…. tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan… langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian…

Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin…
Berwalikan liang lahat..
Saksi – saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya…. . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian…
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap – rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi….
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur…
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur…..
Kita tak tahu…Dan tak seorangpun yang tahu….
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan… .
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata…
Seolah barang berharga yang sangat mahal…

Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga…
Tapi….tapi ….sudah pantaskah sikap kita selama ini…
Untuk disebut sebagai ahli syurga

Anugerah dari ALLAH untuk pembaca tulisan ini hingga ke akhir.
Bila membaca tulisan ini, mungkin kepikir kiya tidak ada waktu untuk ini….
Lebih lebih lagi diwaktu sedang bekerja. Tapi sadarlah bahwa pemikiran semacam inilah yang ….
Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia ini.

Karena tidak menyadari bahwa hidup akan berakir dengan kematian.

Tidak menyadari bahwa akan datang hari akhir..

Tidak menyadari bahwa akan datang hari kebangkitan..

Tidak menyadari bahwa akan datang hari perhitungan..

Tidak menyadari bahwa akan datang hari pembalasan

Kita coba mengingat ALLAH didalam MASJID pada hari Jum’at……
Mungkin malam JUM’AT ?
Dan sewaktu solat MAGRIB saja ?
Kita ingat ALLAH pada masa kita sakit….
Dan sudah pasti waktu ada kematian…

Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang untuk ALLAH waktu bekerja atau bermain?
Karena…
Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya mengurus sendiri tanpa bergantung padaNYA.

Semoga ALLAH mengampuni kita karena menyangka… …
Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana ALLAH bukan lah yang paling utama dalam hidup kita (nauzubillah)

Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang telah DIA berikan kepada kita.
DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita sebelum kita meminta.

ALLAH
Dia adalah sumber kewujudan kita dan Penyelamat kita
IA lah yang mengerakkan kita setiap detik dan hari.
TanpaNYA kita adalah AMPAS yang tak berguna.

Susah vs. Senang
Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?

Kenapa kita sering mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai ceramah kita segar kembali?
Kenapa mudah sekali mengabaikan tulisan tentang agama, tetapi kita bangga mem “baca dan menyebarluaskan” gossip yang jelas itu adalah dosa karena membuka aib orang lain?
Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.
Solat adalah yang terbaik…. Tidak perlu bayaran , tetapi besar ganjaran pahalanya.
Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia TIDAK Beriman PADA ALLAHSWT
setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka bagi mereka.

Tidakkah lucu bila seseorang berkata “AKU BERIMAN PADA ALLAH” TETAPI SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also “believes” in ALLAH SWT).

Aku berDOA , untuk semua yang membaca tulisan ini supaya mereka di rahmati ALLAH SWT.

Wassalam.

Bersyukurlah senantiasa atas apa yang kamu dapat hari ini.

KarenaTuhan membuat apa yang ada pada hari ini demikian indahnya untuk
bisa kita nikmati dan syukuri. Amiennn

Bersyukurlah senantiasa atas apa yang kamu dapat hari ini.

KarenaTuhan membuat apa yang ada pada hari ini demikian indahnya untuk
bisa kita nikmati dan syukuri. Amiennn...
dari kumpulan kisah inspiratif